Sunday, February 15, 2009

Hope it, God.

Fiuh .. akhirnya Masa studi gw selesai di BINUS (tinggal tunggu wisuda bulan JUni nanti). Seperti yang pernah gw alami pas masuk kuliah waktu POM (masa orientasi ), masa 3 tahun SMA kok ga berasa yak tahu-tahu aja uda masuk ke dunia mahasiswa, skrg pun gw kembali mengalami hal yang sama. Masa 3,5 tahun jadi mahasiswa kok uda selesai yah -- ga berasa hehe ( ga mungkin lah ga berasa , itu mah lebai haha) ..

Sekarang lebi sering di rumah mirip penggangguran gitu .. uda di rumah ortu terus tanya "kapan mulai cari kerja ?" Kalimat yang cukup 'parno' buat orang-orang yang masih ada dalam kepengurusan PO (kata seorang alumni yg jg pembicara PO hehe) .. Frekuensinya semakin sering terdengar. Jadi cemas juga.. Masi ada 6 bulan lagi nih hiks..

Selesai kuliah ini kemana yah 'jalan'-nya. Kalo pas kuliah kan istilahnya dituntun, ada jadwalnya gitu.. Hari ini jam segini kuliah ini.. Nah setelah selesai masa studi S1 ini, where am I going to ? Kerja ? Melanjutkan studi kah ? Atau ada 'sesuatu' yang lain .. Jadi mikir lagi, kata orang yang masi kuliah : "kuliah mah ga enak, pengen cepet2 lulus". Kata gw (yang barusan selesai kuliah) : "setelah lulus ga enak, lebih enakan kuliah" ... hahaha ...

Tidak ada batasan waktu lagi setelah selesai ini. Sisanya gw yg menentukan.. Apakah pengen pake waktu selesai kuliah ini sepuas-puasnya dengan bermain, bersantai2.. Apakah pengen kerja.. Apakah pengen studi lagi.. Semuanya punya bagian dan lingkup masing-masing. Masing-masing punya dunianya sendiri. Jadi bingung ..

Dari semester 4 hingga saat ini, gw bergumul 'what next, Lord ?' Cuma belum ada jawaban .. Huff sulitnya. Waktu terus berjalan dan tidak pernah berbalik ataupun berhenti. Saat-saat seperti ini nampaknya jadi saat yang cukup 'kabur' dan 'gelap' dimana gw ga bs melihat 'what next, Lord?'. Seakan-akan berjalan di tengah kabut kegelapan, tidak bisa melihat suatu cahaya yang bs menuntun ke suatu arah 'jalan keluar'.

Pernah seorang teman persekutuan yg sedang bergumul tentang 'kelanjutan hidupnya' menunjukkan pada gw sebuah sms yang diperolehnya dari pembinanya yg kini uda terpisah nun jauh di sana hehe .. Bunyi sms-nya sederhana tapi tetap aja menggelisahkan hingga saat ini. Kira-kira bunyinya seperti ini :

" Tuhan itu menuntun layaknya seperti berjalan diterangi lilin kecil, dimana kita hanya bisa melihat 1 hingga 3 langkah di depan kita"
.

Suatu isi sms yang cukup unik. SMS yang mengajarkan tentang ketaatan, penyertaan, dan pengharapan padaTuhan. Ketaatan karena dengan memegang lilin dan berjalan, kita bisa melihat jalan di depan kita ; apakah berlubang atau tidak; apakah berbelok atau tidak. Kita bisa memilih untuk setia menanti jawaban Tuhan atau tidak. Taat pada rencana Tuhan atau tidak. Terkadang pilihan ketaatan bukanlah baik dan tidak baik, melainkan lebih susah untuk mencerna mana yang baik atau mana yang lebih baik. Kita belajar untuk tidak jauh-jauh dari lilin kita karena tanpanya kita akan sulit melihat ke depan. Tuhan ingin kita bergantung padaNYA, tidak jauh-jauh dariNYA, karena DIA tahu apa yang akan terjadi ketika kita tidak bersama-sama denganNYA. Tanpa ketaatan akan sulit bagi kita untuk menikmati penyertaan Tuhan. Penyertaan Tuhan tidak akan ada tanpa didahului ketaatan terlebih dulu. Dan pada akhirnya itu yang memampukan kita untuk memiliki suatu anugrah pengharapan akan menjalani kehidupan bersama-sama dengan DIA, di dalam DIA , dan oleh DIA.

Semakin ke sini, smakin belajar melihat pimpinanNya. Sudah 21 tahun, DIA boleh memimpin gw hingga saat ini. Sudah banyak berkat, peng(h)ajaran, pelajaran yang dialami. DIA bukan seorang psikolog yang dibatasi perasaan. Bukan seorang ilmuwan yang dibatasi pemikiran dan akal logis. Bukan seorang pyscho yang menikmati ketika ada pribadi yang menderita. Bukan seorang raja yang hanya berdiam di tahta kerajaannya saja. Bukan seseorang yang bisa disuap dengan segenggam kebaikan dan amal jasa. Bukan seorang peri yang baik hati yang memberikan semua yang gw minta. Bukan pula seorang peramal yang hanya berjalan di tengah-tengah ketidaklogisan. Bukan pula Tuhan yang kukenal di sekolah minggu. DIA Tuhan yang tak terbatas, Sahabat yang aneh ...


Experiencing God, not just knowing God
.

Hanya mereka yang pernah berjalan dan mengalami Tuhan yang bisa bertahan sampai pada kesudahannya.

Hope it, God
.