Wednesday, November 19, 2008

Menulis di atas Pasir . .. .

Ini sebuah kisah tentang 2 orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir: "Hari ini, sahabat terbaikku menampar pipiku.”

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, namun dia berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: "Hari ini, sahabat terbaikku menyelamatkan nyawaku.”

Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di
atas pasir dan sekarang menuliskan ini di batu?" Sambil tersenyum temannya menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu. Dan bila sesuatu yang luar biasa baik terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar takkan pernah bisa hilang tertiup angin."

Dalam hidup ini ada kalanya kita dan orang terdekat kita berada dalam situasi yang sulit, yang kadang menyebabkan kita mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyakiti satu sama lain. Juga terjadinya beda pendapat dan konflik karena sudut
pandang yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum kita menyesal di kemudian hari, cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masa lalu.

Belajarlah menulis di atas pasir…

1 comment:

Anonymous said...

Artikel nya bagus...^^
Tulisan sendiri atau kutipan nih? whwhwh...

Menulis di atas pasir saat di sakiti? Perumpamaan yang cukup mengingatkan bila kita mengalami sakit hati... Bagussss...

Tapi bagaimana bisa kita menulis di atas pasir saat kita di sakiti begitu dalamnya? Malah terkadang saat kita di sakit hati, justru kita menorehkan tulisan ini begitu dalamnya di batu hati kita karena begitu berat rasanya melupakan apalagi memaafkan...^^v(itu bukan pengalaman pribadi pembaca kok..tapi realita yang terjadi).

Mo minta pandangan dari sudut pandang owner blog ini...ho3x..

Thx..