Wednesday, November 19, 2008

Have YourSelf a Merry Little Christmas(1)

Have yourself a merry little Christmas, let your heart be light …


Yap itu sebaris lirik dari lagu "Have Yourself a Merry Little Christmas", cuma sebagai ‘reminder’ untuk kita di waktu perayaan Natal ini, supaya kita mengerti dan merasakan makna natal yang sesungguhnya.

Natal, Natal, bicara tentang natal apakah yang akan terlintas di benak kita ketika kita mendengar dan memasuki suasana Natal ini. Apa yang pertama terlintas di benak dan pikiran kita tentang Natal ? Apakah itu suasana yang terang-benderang berhiaskan lampu-lampu Natal, Santa Claus, kado-kado indah yang dibungkus pita berwarna-warni, pohon natal yang penuh dengan hiasan dan kado, titik-titik salju yang turun membasahi bumi, suara lagu-lagu natal dikumandangkan ? Apakah itu suasana ramah, penuh senyum sambil berkata pada orang-orang "Selamat Natal" ? Apakah itu ibadah / KKR natal yang harus kita persiapkan, style lagu,komposisi lagu yang digubah dengan agung dan bernuansa natal ? ATAU Apakah kita akan flash-back ke masakurang-lebih 2000 tahun silam ketika Kristus untuk pertama kalinya menjejakkan kakiNya di dunia, menangislayaknya bayi-bayi normal, menghirup udara segar dan dingin dari "kandang ternak" dan menggigil kedinginan terbalut kain lampin.


Dari sudut pandang Maria dan Yusuf, mungkin ada suatu perasaan lega, bersyukur, terharu, gembira bercampur lelah. Lega karena Maria akhirnya dapat melahirkan dengan selamat, kondisi bayinya pun sehat-walafiat. Bersyukur karena mereka bisa melihat kasih dan penyertaan Allah dalam proses pre-natalitas Yesus. Mungkin ada beberapa dari kita yang bertanya "Mengapa". Well, based-on Bible (Luk 1 : 34) tertulis bahwa Maria belum bersuamikan Yusuf. Adat orang Yahudi pada masa itu, tidak memperbolehkan seorang perempuan hamil di luar nikah, karena ia akan dianggap berzinah dan akan dirajam sampai mati oleh penduduk di kota tersebut (bdk Yoh 8 :1-5). Namun herannya tiba-tiba Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Kita lihat disini bahwa Allah pun turut campur tangan dan menggunakan orang-orang yang tak kita sangka. Yusuf dan Maria pun selamat dari ancaman rajam dan lemparan batu dari penduduk di kota itu. Kemudian mereka juga bersyukur dan terharu karena Maria bisa melahirkan bayinya tepat waktu dan tepat lokasinya, supaya genaplah nas Firman Tuhan (Mikha 5 : 1).

Coba kita pikirkan dan interpretasi kondisi sekitar bulan Oktober, dimana musim dingin mengambil-alih, Maria dalam kondisi sedang hamil tua dan Yusuf harus berjalan dari Nazaret ke Betlehem 80-100 KM untuk sensus penduduk. Ketika malam tiba, udara dingin berhembus, membuat mereka mengigil dan menusuk tulang. Tiba waktu buat Maria untuk melahirkan, mereka mengetok setiap pintu penginapan yang ada dan setiap ketokan pintu mereka tak menghasilkan apa-apa. Akhirnya ditengah-tengah udara dingin, usaha nihil dan kondisi Maria yang HARUS melahirkan mereka menemukan sebuah kandang ternak untuk tempat Maria melahirkan. Di tengah-tengah keputus-asaan mereka, bayi mungil Kristus lahir. Ibu mana yang tega melahirkan di kandang ternak ? membiarkan seorang bayi mungil yang sangat rentan terhadap penyakit terbaring dalam palungan yang notabene adalah sebuah tempat makanan ternak ? Membungkus bayinya dengan kain lampin yang tipis di tengah-tengah cuaca dingin ? Di tengah-tengah tumpukan jerami, pakan dan bersama-sama hewan yang berada dalam kandang tersebut. Kotor, menjijikan, Bau yang menyengat bagi sebagian besar kita. Mereka terpaksa melakukannya karena mereka tak punya pilihan lain. Bayi Kristus lahir dalam kondisi yang ‘tak seorang ibu PUN menginginkannya’. Benar-benar sederhana bahkan melampaui batas kata ’sederhana’ itu sendiri, terbatas.


Sungguh mengherankan Allah yang MAha Agung, Maha Tinggi, Maha Mulia mau mengirimkan AnakNya yang TUNGGAL ke dunia orang berdosa, dimana hawa nafsu berkuasa dan dosa mengambil-alih. Lebih mencengangkan lagi Dia membiarkan AnakNya lahir dalam kondisi yang worst (baca : sangat buruk).creatio-ex-nihilo" (menjadikan dari yang tak ada menjadi ada), bukankah tertulis di Alkitab, Allah adalah Bapa yang mengasihi anak-anakNya (termasuk didalamnya Kristus) ? Tapi kenapa IA ‘tega’ merelakan AnakNya yang TUNGGAL lahir ke dunia, bukan dalam kondisi sebagai raja,lahir di istana,dapat perawatan bidan, makanan-minuman yang bergizi dan sehat, MELAINKAN SEBALIKNYA lahir di kandang ternak, bercampur hawa dingin, bau kotoran hewan, hanya dibungkus kain lampin, dan malah dikejar-kejar untuk DIBUNUH bahkan ketika Ia masih bayi ? Bukankah Dia itu Allah yang berkuasa, Allah yang mampu "

bersambung…

1 comment:

Anonymous said...

Import dari blog yang kemaren ya -.-'
numpang pantau aja deh, ini blog tahan berapa lama... hihihi