Thursday, November 20, 2008

is The JoyFul FULL ? (part2)

========= lanjutan part 1 ===============================

Sukacita sejati ? emang ada apa ? Nah sebelum bahas ke arah situ tuh, coba deh baca dulu salah satu refleksi dari artikel blog ini di "teori kepuasan" .

Joyful & Satisfaction
Bicara soal sukacita ato perasaan gembira tentunya bermula dari pemenuhan akan kepuasan diri, bukan ? Seseorang yg dipuaskan akan segala yg diinginkan dirinya akan menjadi orang yg bersukacita. Ada keinginan yg terpenuhi, Ada hasrat yg tersampaikan. Sampai disini sepertinya kita masih sepaham bahwa sukacita dan kepuasan adalah suatu mata uang yg saling berdampingan dan tidak dapat dipisahkan. Untuk dapat menyelesaikan masalah sukacita dan menemukan sukacita sejati, maka kita harus menyelesaikan masalah 'pemuasan diri'. Namun sayangnya, ukuran kepuasan diri sepertinya yg tercantum di dalam artikel di atas sifatnya adalah 'tidak terbatas' alias no limit. Kebutuhan yg satu terpuaskan, maka akan timbul kebutuhan yang harus dipuaskan juga. Ini yg akhirnya menjadi 1 kunci bagi setiap kita untuk memahami akar permasalahan yg sesungguhnya.

My "solution" ?
Sampai disini, mgkn ada dari bbrp kita yg berpikir "Ehm, ini sih buat mereka yg kagak kenal Tuhan, yang hidupnya
ga sesuai ajaran agama. Yang pasti sih bukan gw". Lalu akan ada 1 celotehan entah darimana arahnya "Yakin ???". Ga menjamin loh, uda jadi orang beragama pasti terlepas dari status 'sukacita semu'. Coba sama-sama kita pikir yukz. Pas kita ada masalah, kemana biasanya kita 'berlari' ? Nyetel lagu rohani kenceng2 dgn harapan lagu-lagu itu bs 'menyembuhkan' kita dari masalah. Diam merenung, meditasi dgn tujuan mengurangi beban pikiran shg tidak strezz. Segera sharing ke teman-teman rohani ? Berdoa namun seakan tiada pengharapan. Rajin ke rumah ibadah, membaca *just read* kitab suci, namun ga pernah mengalami kuasa tangan kasih TUHAN yang dahsyat. Sering ngerasa kekurangan sukacita dalam hidup, kok keknya madesu gitu yah padahal gw pikir dgn agama ini gw akan lebih bs ngerasa sukacita.. agama cuma jadi pelarian doank gitu deh. Bener-bener cilaka hoho..

The Solution
Sesuatu yang sifatnya tidak terbatas (unlimited) hanya dapat dipenuhi oleh Sesuatu yang tidak terbatas pula. Sesuatu yg 'hidup', bukan sesuatu yg mati. Sesuatu yg bisa memuaskan, bukan hanya dipuaskan. Sesuatu yg bs mengubahkan, bukan sesuatu yg hanya diubahkan. Dan terutama, sesuatu yang Kekal dan konsisten karena itu tidak akan lapuk oleh waktu & kondisi yg ada. Sehingga berdasarkan nilai-nilai ini, keterbatasan manusia tidak akan dapat memenuhi kepuasan hawa nafsunya yang tidak terbatas untuk mendapatkan kebahagiaan yang tidak terbatas. Usaha-usaha manusia sendiri pun sudah mencerminkan seberapa terbatasnya manusia itu sendiri. ..


<--- to be continued ---->

No comments: